 |
Jalur yang melingkari Kota Gresik |
Pagi pukul setengah enam badan ini sudah siap berkelana, mengunjungi tempat yang tidak terlalu berarti bagi banyak orang, namun sangat bermakna bagi saya, disitulah dulu sebuah stasiun yang cukup penting berdiri, jauh dari keramaian kota dan bisingnya jalan raya, hingga kini ia tertidur dan dilupakan. Stasiun Sumari namanya, awal saya mengetahui nama Sumari lebih akrab dengan sebuah nama orang, penasaran menggerogoti hati mengenai dimana letak dan bagaimana bentuk fisik dari bangunan stasiun itu, dan saya sangat yakin jika warga Gresik sendiri masih banyak yang belum tahu keberadaan stasiun ini, bahkan banyak dari warga gresik tidak tahu bahwa di Gresik terdapat stasiun kereta api dan jalur kereta api yang masih aktif hingga saat ini. Sejauh ini di Kabupaten Gresik sendiri terdapat tiga stasiun aktif yang kesemuanya adalah sebuah stasiun kecil. stasiun Cerme dan Duduk yang terdapat pada jalur utama pantai utara yang dilayani kereta api lokal antar kota/Komuter sedangkan untuk Kereta api jarak jauh tidak ada yang berhenti atau semuanya berjalan langsung dan stasiun Indro ‘
bukan Indro warkop gan’ tercabang dari stasiun Kandangan (surabaya) memang dari zaman kolonial Belanda sudah bernama Indro dan dulu pernah ramai karena angkutan pupuk dan semen pada tahun 80-an hingga 90-an hingga mati nya kereta api kedua komoditi ini beserta jalur-jalurnya dan pada tahun 2010-an dan pada akhir 2016 kemarin sudah kembali aktif melayani angkutan barang multi-komoditi yang diangkut dengan kontainer. Sedangkan kota gresik dulunya mempunyai stasiun Gresik (masih jalur yang terletak di kawasan gresik lama tepatnya di sekitar jalan KH Kholil, namun harus mati karena kalah bersaing dengan kendaraan jalan raya yang semakin pesat. Setelah saya cermati ternyata jalur di kota Gresik merupakan jalur kantong dimana jalur utama bercabang di stasiun Kandangan dan melingkari kota Gresik hingga kembali menyatu dengan jalur utama di stasiun Sumari. Setelah tercermati maka saya putuskan untuk mengajak beberapa kawan untuk menjelajahi stasiun ini.
Kami memutuskan untuk ketemuan di stasiun Duduk pagi itu, sambil menunggu teman yang belum datang serta menghilangkan kejenuhan maka memotret kereta api jadi solusinya, selama dua jam menunggu ada dua kereta api yang lewat, itulah kereta api barang Parcel dan Cepu ekspres yang keduanya tujuan Surabaya. Hingga semuanya datang maka kami putuskan untuk segera berangkat, titik kedua kami adalah perlintasan di desa Tebaloan, Duduksampeyan, segera motor saya titipkan di penitipan motor di dekat situ, perjalanan masih sangat panjang, sebenarnya akses jalan ke stasiun Sumari sendiri sangat sulit dimana stasiun Sumari terletak ditengah tambak-tambak dan sawah, perkampungan terdekatnya adalah Jetek serta jauh dari jalan raya, dan bisa ditempuh dengan motor melalui jalan setapak samping rel (sudah mepet rel) yang biasanya digunakan warga beraktifitas namun karena itu merupakan ruang manfaat kereta api dan cukup berbahaya jika dilintasi. Dipakailah cara tracking yaitu berjalan 2 km dari Tebaloan, berat tapi harus dilalui. Tracking kami mulai, selama perjalanan ke stasiun Sumari melintas tiga kereta api, dua kereta api barang kontainer tujuan Jakarta dan Kereta api Harina dari Bandung tujuan Surabaya, dan cukup kereta api melintas membuat rasa lelah sedikit terobati. Sapa kami terhadap warga sekitar yang beraktifitas di tambak kanan-kiri rel, beberapa bertanya mau kemana ‘ le arep nang ndi?’ (nak mau kemana?) ‘badhe kesah ten bekas stasiun niku pak’ (mau ke bekas stasiun itu pak) sambil menunjuk tempat yang kami tuju, nampaknya mereka sudah paham mengenai bekas stasiun itu, secara mereka merupakan warga sekitar yang sudah pasti tau ada apa saja di sekitar situ. Akhirnya sampai juga kami di stasiun Sumari, stasiun Sumari hanya meninggalkan sebidang tanah yang saya perkirakan dulunya terdapat bangunan stasiun diatasnya.
 |
Sambil menunggu kawan-kawan yang belum datang, KA Cepu Ekspres lewat Stasiun Duduk |
 |
Menyusuri rel menuju stasiun Sumari |
 |
Sebidang tanah di sebelah selatan rel, diperkirakan dulu tempat berdirinya bangunan stasiun Sumari |
 |
Percabangan menuju Kota Gresik (terdapat pipa milik PT. Petrokimia) |
 |
Patok merah |
 |
Masih di area percabangan bersama kawan-kawan yang menemani perjalanan |
 |
Foto bareng di area percabangan |
|
|
|
|
|
|
Setelah puas saya dan kawan-kawan melihat-lihat serta mengagumi stasiun Sumari pada masa jayanya, akhirnya kami melanjutkan perjalanan karena sebenarnya perjalanan kami masih 1,2 km lagi untuk menuju tempat persinggahan, disitulah nanti kami melepas penat dan menghilangkan rasa lapar dan dahaga. Penantian kami sudah datang, di warung 2x3 meter di samping perlintasan tak dijaga di desa Padeg, kecamatan Cerme. Tepat jam itu pula kereta api KRD lokal Babat dari Surabaya tujuan Bojonegoro melintas, dengan setengah lelah kami masin-masing ambil posisi untuk memotret kereta api KRD.
 |
Warung di desa Padeg tempat kami beristirahat |
Waktu menunjukkan pukul setengah Duabelas, kami harus kembali ke Duduksampeyan untuk mengakhiri perjalanan ini, berjalan sejauh kami berangkat tak menambah lelah kami yang terbayar dengan mengunjungi stasiun Sumari. Akhir perjalanan kami sempat Hunting foto kereta api di sekitar tikungan tebaloan dan mendapat beberapa kereta api yang melintas, itu lah pengalaman petualangan sehari bersama kawan untuk blusukan ke bekas stasiun Sumari.
ditulis di Gresik 18 Maret 2017
blusukan ke stasiun Sumari pada tanggal 15 Februari 2015
bersama kawan sesama Railfans Gresik