Monday, July 17, 2017

Sibuk bermimpi


Sebagai anak sekolah yang masih duduk di bangku sekolah tentunya kita banyak diajar tentang bermimpi dan mempunyai cita-cita, entah jadi dokter atau insinyur, bahkan pejabat. Nah daripada itu banyak pelajar indonesia yang dari termiskin sampai terkaya masing-masing mulai menggantungkan mimpi, meskipun ada beberapa yang beranggapan bahwa mimpi dan tujuan itu tak dapat memperbaiki hidup dan sebaliknya para pemimpi mengagungkan dan memprioritaskan mimpi-mimpi mereka agar kelak mencapai kepuasan hidup.

Sayangnya saya tak begitu antusias menghadapi mimpi-mimpi itu, yang benar saja saya memang mempunyai mimpi, mimpi yang besar. Bahkan bagi saya itu diluar jangkauan saya sendiri sebagai anak yang biasa saja, bukan pandai, cerdas pun bukan, kaya? Apalagi :D. Namun konon katanya kaya bukan menjadi jaminan terwujudnya mimpi, karena mewujudkan mimpi tak pernah memandang si kaya maupun si miskin, si kulit putih maupun hitam, si tinggi maupun pendek. Ah tuhan memang benar-benar maha adil. Karena untuk mewujudkan mimpi dibutuhkan sebuah perjuangan yang besar. Kembali... saya sendiri mempunyai mempi yang besar,mungkin takkan saya sebutkan karena saya tau nanti anda sekalian pasti akan tertawa. Namun dengan mimpi itu nampaknya tak membuat saya sendiri termotivasi belajar maupun melakukan apapun yang berguna, tetap saja saya menjadi malas dan benci matematika.

Lulus SMP saya masuk SMK dengan jurusan otomotif, walaupun sebenarnya hidup saya lebih banyak menggambar ya maklum saya tak siap menghadapi mimpi saya sendiri, dalam hal ini saya dihadapkan dalam dua hal yang cukup menentukan, berusaha berlaku realistis dengan segala upaya mewujudkan mimpi, atau terus bermimpi dengan segala tindakan konyol seperti di film-film. Sayangnya saya masuk kedalam jalan konyol hingga lulus smk saya bingung akan melakukan hal apa. Sebelumya niat saya masuk SMK karena ingin langsung bekerja karena kondisi ekonomi dan setelah keluar saya masih saja konyol dan tidak melakukan hal apa-apa. Mengharap pada tuhan itu perlu dan wajib namun jika tak ada upaya dari kita sendiri apa daya?. Padahal nyatanya jutaan orang berkompetisi setiap hari di segala lini perekonomian untuk mendapatkan apa itu dunia dan kesuksesan hidup di dunia. Dan lagi-lagi sampai disini saya masih sibuk bermimpi. Ya kalo mimpi basah, ini Cuma mimpi yang semu dan tak menghasilkan hal apapun yang bermanfaat.

Bermimpi memang perlu namun ada batasan sehingga manusia bertindak secara nyata untuk mewujudkan mimpi. Mimpi melahirkan idealisme, idealisme diwujudkan bersama tindakan realisme maka akan terwujudlah yang namanya mimpi, bukan mimpi dan mimpi saja, maka hidupmu akan jalan di tempat terus gaes.. apalagi kita hidup di-negara yang serba sulit seperti ini, nampaknya bermimpi hampir sama dengan yang namanya gila, gila dalam artian sakit jiwa. Ketika yang lain sudah naik mobil kita masih memakai sepeda onthel dan membayangkan seorang pemimpi yang mengejar mimpi di film-film, terlalu baper jika dijelaskan namun itu yang sudah saya alami, semoga kalian tidak sampai terjebak dalam mimpi. Bermimpilah sesuka hati kalian, setidaknya kalian mempunyai cita-cita dan membuat hidup lebih berguna. Tapi perlu diingat, terlalu lama bergelut dengan mimpi takkan mewujudkan mimpi, justru kalian bakal menjadi jajaran sakit gigi, ehh sakit hati karena tahu kenyataan bahwa mimpi kalian hanya mimpi belaka. Wassalam..

0 comments:

Post a Comment